Kamis, 22 Agustus 2013

Wahai Calon Penyempurna Agamaku, Aku Akan Setia Menunggu Kehadiranmu (Waktu itu akan datang bersama izin Allah) 6 juli 2013


Entah kapan, aku sendiri juga belum tahu. Biarkan Allah yang merencanakan ini dengan indah. Antara harapan dan kenyataan, ada jarak dan waktu. Jarak itu bisa satu centimeter, bisa juga satu kilometer. Atau bahkan lebih. Waktu itu bisa satu hari atau bisa juga satu tahun. Atau bahkan lebih. Dan di dalam jarak dan waktu itulah, kita isi dengan kesabaran dan doa.
Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti pasif. Sabar bukan berarti hanya duduk menunggu. Tapi sabar adalah ekspresi usaha tanpa henti.


Ayunan langkah kaki untuk terus berikhtiar meraih apa yang Allah janjikan. Jodoh memang mutlak kekuasaan Allah. Jodoh memang ada di tangan Allah. Tapi, kalau kita tidak berusaha menjemputnya, akan terus di tangan Allah. Tidak akan pernah sampai di tangan kita. Biarkan aku mencoba menjemputmu dengan memperbaiki diri. Biarkan aku menantimu dengan memperbaiki iman. Biarkan aku menunggumu dengan terus melangkahkan kaki semampuku dalam usaha dan ikhtiar.

Wahai calon penyempurna agamaku..



Di tengah lelahnya hati ini, izinkan aku tetap menunggu dengan iman yang terus ku perbaiki. Meski kadang godaan rasa putus asa terus menghinggap di hati. Aku hanya perlu menyandarkan cinta dan harapan pada Allah. Karena, menyandarkan harapan pada manusia hanya akan menemui kekecewaan. Biarkan penantian yang aku sendiri belum tahu kapan berakhirnya ini menjadi ladang ibadah yang disediakan Allah untukku. Dan untuk orang-orang yang sedang menanti sepertiku...
Karena ku tahu Agamaku akan sempurna hanya jika aku bersamamu  ( JE,S.Th.I)





#Bismillah.....Semoga Allah mempermudah segalanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar